Halo halo, kali ini saya akan berbagi cerita
tentang SABUNG AYAM. Kegiatan sabung ayam
bisa dijumpai pada beberapa
daerah di Indonesia. Di Bali, sabung ayam sebagai kegiatan hiburan
dikenal
dengan istilah tajen
yang berasal dari kata taji yang
berarti pisau kecil. Taji atau
pisau kecil inilah yang nantinya akan dipasang pada kaki ayam yang akan diadu.
Berbeda dengan sabung ayam di daerah lain yang biasanya hanya berperan sebagai
sarana hiburan, maka sabung ayam di Bali juga berperan dalam ritual keagamaan
yang dikenal dengan nama tabuh rah.
Kata tabuh rah
berarti meneteskan darah ke bumi yang merupakan bagian ritual bhuta yadnya sebagai simbol
permohonan agar bhuta
(pengaruh negatip) tidak menggangu dan manusia terhindar dari marabahaya.
Walau sama-sama sabung ayam, tajen dan tabuh rah memiliki perbedaan
yang sangat mendasar, tajen
merupakan bentuk hiburan yang lekat dengan kegiatan judi sedangkan tabuh rah adalah murni
kegiatan ritual keagamaan. Kegiatan sabung ayam sebagai bentuk perjudiaan tidak
dibenarkan menurut agama Hindu. Walau demikian seiring dengan perubahan
kehidupan social masyarakat di Bali, tajen
justru mendapat dukungan oleh berbagai kalangan masyarakat dan tabuh rah sering dimanipulasi
dan dijadikan tameng untuk penyelenggaraan tajen.
Wacana tajen
dari tahun ke tahun seolah menjadi bola liar yang oleh sebagian orang yang
berkepentingan dikembangkan menjadi isu
politik untuk pertarungan kekuasaan di tingkat daerah. Bagi mereka yang pro, tajen dipandang berperan
sebagai medium interaksi dan komunikasi lintas strata sosial dan tajen juga digelar dalam
kaitan pembangunan kehidupan sosial ekonomi masyarakat adat.
Pada akhirnya tajen
dan tabuh rah dikembangkan sebagai dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan walau sebenarnya mereka berada pada nilai yang berbeda. Saat ini
penyelengaraan tajen biasanya akan dikaitkan dengan kegiatan tabuh
rah pada odalan atau upacara di pura-pura. Tajen diselenggarakan
diluar area suci pada tempat khusus dengan waktu pelaksanaan sekitar tiga hari
berturut-turut. Pada beberapa tempat di Bali, kegiatannya dikoordinir oleh
lembaga adat. Mereka yang datang untuk menikmati hiburan ini biasa disebut bebotoh
yang berarti petaruh. Para bebotoh bisa datang dari seluruh penjuru Bali
tergantung besarnya ajang tajen yang diselenggarakan. Jangan heran jika
suatu saat anda berkesempatan menemukan tajen yang gegap
gempitanya melebihi gegap gempita sebuah pertandingan sepak bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar